Sabtu, 12 Desember 2009

cocaine addictions and effects

efek kokain
Kokain menyebabkan efek yang mirip dengan amfetamin namun jauh lebih kuat.
Kokain terdapat dalam bentuk sediaan per-oral (ditelan), sebagai serbuk yang
dihirup melalui hidung (snorted) atau disuntikkan secara langsung ke
dalam sebuah vena (mainlining).

Jika direbus dengan natrium bikarbonat, kokain dirubah menjadi bentuk bebas
yang disebut pecahan kokain (crack cocaine), yang bisa dihisap.
Pecahan kokain bekerja secepat kokain yang disuntikkan secara intravena.

Kokain menyebabkan kesiagaan yang luar biasa, euforia (kegembiraan yang
luar biasa) dan tenaga yang luar biasa jika disuntikkan intravena atau dihirup.

gejala
Kokain meningkatkan tekanan darah dan detak jantung dan dapat menyebabkan
serangan jantung yang fatal, bahkan pada atlit muda yang sehat.
Efek lainnya adalah
- sembelit
- gangguan pencernaan
- kegugupan yang berlebihan
- perasaan bahwa sesuatu bergerak di bawah kulit (cocaine bugs), yang
kemungkinan merupakan pertanda adanya kerusakan saraf
- kejang
- halusinasi
- delusi paranoia
- perilaku kasar.

Pecandu bisa membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain.

Efek kokain hanya berlangsung selama 30 menit, karena itu pecandu
mengulang-ulang pemakaiannya.
Untuk mengurangi kegugupan akibat kokain, banyak pecandu yang juga menggunakan
heroin atau obat depresan lainnya (misalnya alkohol).

Wanita yang menjadi hamil selama ketagihan kokain lebih mudah mengalami
keguguran.
Jika tidak terjadi keguguran, maka janinnya bisa mengalami kerusakan karena
kokain, yang dengan mudah dapat dipindahkan dari darah ibu ke darah janin.

Bayi yang lahir dari pecandu kokain bisa memiliki pola tidur yang abnormal dan
memiliki koordinasi yang buruk.
Perkembangan merangkak, berjalan dan berbicara bisa terhambat; tetapi hal
tersebut juga bisa disebabkan karena kekurangan gizi, perawatan kehamilan yang
buruk dan penggunaan obat-obat lain selama kehamilan.

Toleransi terhadap kokain bisa segera terjadi jika kkokain digunakan setiap
hari.
Reaksi putus obat (kelelahan dan depresi yang berlebihan), merupakan lawan dari
efek obat.

Keinginan untuk bunuh diri segera timbul jika pecandu berhenti menggunakan
obat.
Setelah beberapa hari, ketika kekuatan jiwa dan fisiknya telah kembali, pecandu
bisa mencoba melakukan usaha bunuh diri.

Pada pemakaian dengan suntikan, berbagai penyakit infeksi (misalnya hepatitis dan AIDS) bisa ditularkan, jika para pecandu menggunakan jarum yang tidak
steril secara bergantian.

DIAGNOSA
Penggunaan kokain bisa terlihat pada seseorang yang hiperaktif dengan pupil
yang melebar dan denyut jantung yang meningkat.

Pada pengguna kelas berat, timbul kecemasan dan rasa tidak menentu, merasa
sangat berkuasa dan perilaku hiperseksual.

Pecandu seringkali menunjukkan paranoia.

Penggunaan kokain bisa terlihat pada pemeriksaan air kemih dan darah.

PENGOBATAN
Kokain adalah obat yang efeknya sangat singkat, sehingga mungkin tidak
diperlukan pengobatan untuk reaksi keracunan kokain.

Bisa diberikan obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah atau denyut jantung.

Obat lainnya diberikan untuk mengatasi kejang atau demam yang sangat tinggi.

Gejala putus obat karena pemakaian kokain jangka panjang memerlukan pengawasan
yang ketat, karena pecandu bisa mengalami depresi dan memiliki keinginan untuk
bunuh diri.
Mungkin pecandu harus dirawat di rumah sakit atau pusat rehabilitasi.

Metode paling efektif untuk mengatasi penyalahgunaan kokain adalah penyuluhan
dan psikoterapi.
Kadang kelainan psikis yang sering terjadi pada pecandu kokain (depresi dan
manik-depresi), diobati dengan obat anti-depresi.